Monday, March 17, 2014

APA SAJAKAH JENIS-JENIS WACANA ITU?

Selamat sore Sobat Pembaca sekalian,

Jenis Wacana Karya Tulis
Jenis-jenis wacana
Pada posting kali ini saya ingin berbagi tentang jenis-jenis wacana. Sebenarnya ada berapa sih jenis-jenis wacana itu? Lalu bagaimana penerapan masing-masing jenis wacana dalam karya tulis? Semunya akan kita ulas bersama.

Secara keilmuan, ada empat jenis wacana dalam sistem rektorika. Empat jenis wacana tu adalah narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis wacana.



Narasi
Jika suatu tulisan dikembangkan dengan mengarahkan rasa ingin tahu dan mengembangkan imajinasi, biasanya ia dikembangkan dengan cara narasi. Ciri-ciri dari narasi adalah selalu menyajikan rincian peristiwa sesuai dengan urutan waktu, kegiatan, atau tindakan. Narasi ini sangat cocok untuk digunakan dalam karya tulis berupa cerita, baik fiksi maupun nyata, yang mana fokus masalahnya ada pada suatu peristiwa atau terdiri dari banyak peristiwa.

Hal yang paling penting dalam narasi adalah memilih waktu yang paling mengesankan dalam peristiwa. Tanda yang sering digunakan dalam narasi untuk menggambarkan peristiwa misalnya kata "tiga hari sebelumnya" atau misalnya "satu jam kemudian". Selain itu, karya tulis yang dikembangkan dengan narasi, haruslah mampu menimbulkan imajinasi bagi pembacanya.

Deskripsi
Deskripsi adalah penjabaran hasil pengamatan alat indera melalui kata-kata sehingga mampu memberikan kesan indera kepada orang lain. Ketika tulisan dikembangkan dengan menggunakan cara deskripsi, maka pembaca akan mampu merasakan pengalaman indera penulis. Inilah ciri-ciri yang khas dari deskripsi.

Contoh kalimat yang dikembangkan dengan cara deskripsi misalnya, "Secangkir kopi panas yang ia teguk mampu memberikan kehangatan dan menghilangkan kantuknya." Melalui kalimat tersebut, pembaca akan mampu menyerap kesan secangkir kopi panas, hangat, dan kantuk. Jika kesan tersebut benar-benar muncul pada pembaca, maka penulis dikatakan berhasil menggunakan cara deskripsi dalam tulisannya.

Eksposisi
Eksposisi adalah wacana yang menyatakan atau menjawab pertanyaan atau masalah yang dikemukakan. Tulisan yang dikembangkan dengan cara eksposisi biasanya berangkat dari tujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Dengan demikian, suatu tulisan yang memiliki tujuan pokok untuk menyelesaikan suatu masalah adalah wacana eksposisi.

Wacana eksposisi terdiri dari lima jenis. Kelima jenis itu adalah eksposisi definisi, partisipasi, klasifikasi, perbandingan, dan sebab akibat. Kelima jenis wacana eksposisi itu dapat diketahui mengenai jenis pertanyaan yang akan dijawab. Misalnya saja jika pertanyaan berupa, "Apakah yang dimaksud dengan korupsi?" Maka jenis pertanyaan ini akan diselesaikan dengan eksposisi definisi. Jika pertanyaan itu berupa, "Hal-hal apa saja yang termasuk korupsi?" Pertanyaan tersebut akan diselesaikan dengan eksposisi partisipasi.

Pertanyaan yang diselesaikan dengan cara eksposisi klasifikasi misalnya, "Bagaimanakah pengklasifikasian tindakan yang termasuk korupsi, kolusi, dan nepotisme?" Sedangkan eksposisi perbandingan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan, "Seperti apakah persamaan dan perbedaan korupsi dengan tindak pidana pencurian?" Selanjutnya pertanyaan "Apa yang menyebabkan seseorang melakukan korupsi dan bagaimana akbibatnya?" sudah pasti dapat diselesaikan dengan eksposisi sebab akibat.

Argumentasi
Wacana yang dihasilkan melalui argumentasi adalah wacana yang bertujuan untuk mengubah pikiran atau tindakan orang lain. Agar berhasil, bisanya wacana argumentasi juga menyertakan bukti-bukti tertentu yang masuk akal. Wacana argumentasi ini memiliki sifat yang persuasif.

Suatu kontroversi bisanya melatarbelakangi munculnya wacana argumentasi. Dari suatu pernyataan yang mengandung kontroversi itulah, banyak argumen bisa dilontarkan. Penulis kemudian menyajikan berbagai argumen dengan didukung bukti-bukti untuk meyakinkan pembaca agar mengikuti pendapat penulis, bahkan pembaca mau mengubah sikapnya.

Hal yang cukup penting dalam wacana argumentasi adalah penalaran. Penalaran dapat dikembangkan dengan dua cara, yaitu induktif dan deduktif. Penalaran induktif adalah penalaran yang bermula dari hal-hal khusus kemudian disimpulkan menjadi satu hal yang umum. Sebaliknya penalaran deduktif berarti berawal dari suatu hal yang umum, kemudian dijabarkan lebih detail menjadi hal-hal yang khusus.

Nah demikian sobat pembaca, ulasan mengenai jenis-jenis wacana. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Sobat Pembaca sekalian.

No comments:

Post a Comment